VALENTINE :
Anakku jangan marah dan kesal kerana bonda melarangmu berVALENTINE, kerana itu
budaya kafir.
Anakku, jangan marah jika bonda tidak membelikanmu TEROMPET kerana itu ala
YAHUDI
Jangan sedih jika bonda tidak membelikanmu lonceng-loncengan kerana itu ala
orang NASHRANI.
Jangan pula engkau murung kerana bonda tidak belikan kembang api kerana itu
menyerupai MAJUSI
dan janganlah kecewa jika bonda tidak membawamu di keramaian tahun baru, kerana
itu hari-hari besar dan BERTASYABUH terhadap musuh-musuh Allah!!
Apakah engkau rela jika bonda dilemparkan ke dalam neraka, karena bonda tidak
mendidikmu diatas ISLAM?
Berbanggalah wahai anakku, bersyukurlah wahai buah hatiku, kerana ALLAH telah
mentakdirkan kita hidup diatas agama ISLAM, agamanya seluruh para NABI DAN
RASUL!
Berbahagialah wahai permataku! Di dalam KETERASINGAN kita akan tetap bertahan … Insyaallah...

Sejarah Hari Valentine
Perayaan Kesuburan bulan Februari
Asosiasi pertengahan bulan Februari dengan cinta dan kesuburan sudah ada sejak
dahulukala. Menurut tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan
Januari dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan
kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.
Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan
Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian
kulit kambing. Sebagai bagian dari ritual penyucian, para pendeta Lupercus
meyembahkan korban kambing kepada sang dewa dan kemudian setelah minum anggur,
mereka akan lari-lari di jejalanan kota Roma sembari membawa potongan-potongan
kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Terutama wanita-wanita
muda akan maju secara sukarela karena percaya bahwa dengan itu mereka akan
dikarunia kesuburan dan bisa melahirkan dengan mudah.
Hari Raya Gereja
Menurut Ensiklopedi Katolik (Catholic Encyclopaedia 1908)[2], nama Valentinus
paling tidak bisa merujuk tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda:
seorang pastur di Roma
seorang uskup Interamna (modern Terni)
seorang martir di provinsi Romawi Africa.
Koneksi antara ketiga martir ini dengan hari raya cinta romantis tidak jelas.
Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada
yang diketahui mengenai martir-martir ini namun hari 14 Februari ditetapkan
sebagai hari raya peringatan santo Valentinus.[3] Ada yang mengatakan bahwa
Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya
Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.
Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus dia Via Tibertinus
dekat Roma, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian diletakkan ke
dalam sebuah peti emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church
di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus
Gregorius XVI pada 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini
pada hari Valentine, di mana peti emas diarak-arak dalam sebuah prosesi khusyuk
dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu sebuah misa khusus diadakan
dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin
hubungan cinta.
Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai sebahagian
dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santa yang
asal-muasalnya bisa dipertanyakan dan hanya berbasis legenda saja. Namun pesta
ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.
Valentinius
Guru ilmu Gnostisisme yang berpengaruh Valentinius, adalah seorang calon uskup
Roma pada tahun 143. Dalam ajarannya, tempat tidur pelaminan memiliki tempat
yang utama dalam versi Cinta Kasih Kristianinya. Penekanannya ini jauh berbeda
dengan konsep... dalam agama Kristen yang umum. Stephan A. Hoeller, seorang
pakar, menyatakan pendapatnya tentang Valentinius mengenai hal ini:
"Selain sakramen permandian, penguatan, ekaristi, imamat dan perminyakan,
aliran gnosis Valentinius juga secara prominen menekankan dua sakramen agung
dan misterius yang dipanggil "penebusan dosa" (apolytrosis) dan
"tempat pelaminan"..." [5].
Era abad pertengahan
Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis
adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai bahwa 14
Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan
ini ditulis pada karya sang sastrawan Inggris pertengahan ternama Geoffrey
Chaucer pada abad ke-14. Ia menulis di cerita Parlement of Foules (Percakapan
Burung-Burung) bahwa
For this was sent on Seynt Valentyne's day ("Untuk inilah dikirim pada
hari Santo Valentinus")
When every foul cometh there to choose his mate ("Saat semua burung datang
ke sana untuk memilih pasangannya")
Pada zaman itu bagi para pencinta sudah lazim untuk bertukaran catatan pada
hari ini dan memanggil pasangan mereka "Valentine" mereka. Sebuah
kartu Valentine yang berasal dari abad ke-14 konon merupakan sebahagian dari
koleksi pernaskahan British Library di London.[4] Kemungkinan besar banyak
legenda-legenda mengenai santo Valentinus diciptakan pada zaman ini. Beberapa
di antaranya bercerita bahwa:
Sore hari sebelum Santo Valentinus akan gugur sebagai martir (orang suci dalam
ajaran Katolik), ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya
kepada sipir penjaranya yang tertulis, "Dari Valentinusmu".
Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo
Valentinus secara rahsia membantu menikahkan mereka.
Pada kebanyakan versi legenda-legenda ini, 14 Februari dihubungkan dengan
keguguran sebagai martir.
• MARILAH KITA SAMA-SAMA MENUJU KE ARAH MUSLIM YANG SEJATI •
• JAGA IMAN - JAGA SHALAT - JAGA AKHLAQ - TUTUPLAH AURAT •